08 September 2010

indonesia ku, kurindu dirimu

7 September 2010
"Oke, tapi gue GRATIS ya, kan gue nanti ada pesta juga"

"EEEEEEEEEH, GRATISSSS?"

teriakan itu bikin gue dan teman seperjuangan dari Indonesia, Timothy tiba-tiba berhenti bercakap-cakap. menoleh ke belakang, ternyata datang dari Carolina, mahasiswa pertukaran dari Spanyol.
"GRATIS? Indonesia? Gratis? Gratis means free?"
pertanyaan bertubi-tubi dari Carolina yang tidak percaya ada kata "gratis" di bahasa Indonesia.
Dia mengatakan "gratis" berasal dari bahasa spanyol dan ternyata dipakai di bahasa Indonesia.
Timo pun menjelaskan analisisnya berdasarkan sejarah Indonesia yang sudah dipelajari bertahun-tahun di pendidikan formal. hahahaaa.
Carolina tertawa keras, kita pun juga. Nggak nyangka, yaa ada kata yang sama di bahasa yang berbeda. FUN!

Sebelumnya pada saat makan siang, gue dan tiga kawan seperjuangan dari Indonesia makan bersama mahasiswa Brazil dan Spanyol. Mereka sangat terkagum-kagum dengan kulit sawo matang dan keanekaragaman kulit, wajah, rambut dari Indonesia. Gue, Timo, David, Daniel memang sama-sama dari Indonesia, tapi penampakan kami berempat cukup berbeda. Itu lah yang membuat mereka terkagum-kagum.

hari ini gue juga mengajarkan lagu "selamat ulang tahun" kepada orang vietnam, tapi tiba-tiba gue lupa liriknya. payah dehhh. hahaha

8 September 2010

NyuuGakushiki (Entrance ceremony; upacara penerimaan murid baru)
Gue berempat dari Indonesia bersama-sama memakai batik dan kami sangat bangga untuk memakainya. Banyak orang bertanya dan mengatakan batik sangatlah bagus.
Orang Jepang pun menyukai motif batik dan sangat mengaguminya.
Saya bangga sekali :)

Saya juga bangga memakai baju barong bali yang warnawarnigonjreng itu

Hari ini hujan seharian. suhu sekitar 27 derajat celcius.
Kebetulan setelah upacara penerimaan murid baru itu, kami berempat berencana pergi ke duta besar Indonesia untuk melaporkan keberadaan kami.
Pilihan yang tidak tepat, ternyata hujan di Jepang sangatlah payah
Payah karena seharian hujan, disertai dengan angin kencang tak menentu arah (taifun), dan jalanan langsung tergenang air dimana-mana sehingga dari atas hingga bawah nggak mungkin nggak basah. Di Indonesia memang tergenang, tapi karena aspal dan rata, jadinya masih tidak jadi kolam. Bedanya, kalau di Jepang, dimana-mana langsung jadi kolam, juga di trotoarnya karena kontur tanahnya sepertinya naik turun.

Sepatu gue nggak luput dari basah sampai ke kaos kakinya. Tas, baju, jeans basah semua.
totally WET!padahal payung gue cukup besar, tapi tetap saja tidak bisa.
Benar-benar perjuangan, apalagi saat melawan angin. Itulah kenapa jas hujan serta sepatu tahan air sangat dibutuhkan.

Oh My God! Sepanjang jalan pun nggak ada yang jual sandal di minimarketnya.
Gue sangat merindukan swallow dan warung rokok saat-saat basah kuyup itu.

nb: payung gue warna ungu dengan motif mawar-mawar. Kalian pasti sudah menduga itu bukan gue beli, tapi memang dikasih oleh okaasan. hehehe. tapi cukup imut juga ;)


salam dari negeri yang sedang dilanda hujan dan angin taifun

2 comments:

Davy Andry mengatakan...

sayangnya pabrik swallow terbakar waktu itu. btw swallow adalah salah satu pialang legenda sendal jepit karet di indonesia. hahaha
mana poto payungnya ric?
ati2 masuk angin ya.
btw taifun itu anginnya sbnernya kaya apa si ric? hahaha..

farica.wannabe mengatakan...

iyaaaaa... sayang banget
sumpah, gue cinta indonesia karena bny sandal jepit
ga ada swallow ada ando,hahahaha

nanti yaa fotonya
lg malas masukin
ahhahaha

taifun itu badai
anginnya kencang
hujannya sih ga trll gede
tp anginnya kencang bgt
dan bisa bikin kita ikut terbang (lebai ga sih?)
hahahaa

Posting Komentar

 

Blog Template by YummyLolly.com