26 Maret 2010

surat untuk sahabat

Mate, dont't you know that i miss u?
Mate, i can't stop this hard feeling

entah darimana dimulai,
entah sejak kapan dimulai,
entah bagaimana pun semua ini dimulai, ku tak tahu.

Aku hanya merasa tiba tiba ada jarak terbentang antara aku dan kamu

kita memang tidak berantem. kita juga tidak bercerai.
tapi, sungguh akhir-akhir ini terasa palsu. entah aku atau dirimu.

Gue mencoba menghindari kenyataan itu. Gue meyakinkan diri bahwa semua baik-baik saja. Masih sama seperti dulu.
Tapi hati ini berkata lain.

Sungguh.! aku masih tetap berusaha menjadi teman terbaik. teman untuk berbagi. teman untuk bercerita.
Sungguh.! tak pernah sekalipun aku ingin lari dan mengkhianatimu.
Sungguh.! tak pernah sekalipun aku bermaksud seperti itu. ini adalah soal hati. pilihan hati.

hey Wichan.
aku rindu celotehanmu. aku rindu kritik pedas dan omelanmu. aku rindu cerita mimpi bersama yang kita bangun. aku rindu saat kita bernyanyi dan menggila bersama.

hey Wichan.
Tahukah kamu, saat ku menulis,
Theresa Teng, Lover's Tears, dan That's What Friends Are For menemaniku?

hey Wichan.
Sungguh ku ingin kau percaya ini semua adalah ujian. Ini adalah krisis. Ini harus dihadapi.
Ku hanya ingin kau percaya, aku selalu ingin yang terbaik untuk mu
Percayalah juga bahwa jika kita bisa menghadapi ini bersama,
Kita akan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi dunia ini, BERSAMA.


Jakarta, 26 Maret 2010
Sahabat, saudara, teman terbaikmu
Farica.

0 comments:

Posting Komentar

 

Blog Template by YummyLolly.com