Frontal dalam artian negatif dimana tensi lagi memuncak, gue sudah tidak peduli orang, bisa meledak.
Nggak peka sama situasi dan kondisi yang terjadi saat itu,
Frontal, melakukan pernyataan-pernyataan layaknya gue seorang yang paling benar, dia yang salah, total.
Cerita akan berlanjut, gue akan merasa senang, layaknya seorang pahlawan. Sementara, tersangka merasa terhakimi oleh kesalahan yang gue beberkan dalam pernyataan frontal membabi buta.
I AM THE RIGHT ONE. I AM A HERO
Clep! ketika gue menuliskan kata-kata tadi, gue kembali merefleksikan.
GILA YA, GUE JAHAT BANGET.
Senang di atas penderitaan orang dan bahkan merasa hebat karena seperti seorang pahlawan,
Sungguh keji. Sungguh terlalu.
Entah berapa orang yang sudah kena dengan sifat keji gue ini.
Gaya frontal bak seorang pahlawan.
Ya makanya nggak heran.
BELAGU, NGEHE, SOMBONG, cap yang pantas gue dapatkan.
Sampai akibatnya, bisa kehilangan sahabat yang layaknya sudah seperti saudara sendiri.
Mau kehilangan lagi? O.G.A.H!
Belajar untuk lebih peka. Belajar untuk sayang. Belajar mengontrol emosi.
Belajar untuk percaya bahwa gue pantas dicintai. Belajar untuk tidak menahan perasaan.
Gue adalah perempuan. bukan laki-laki.
Kalau nggak sadar-sadar, kapan gue bisa maju untuk dapat pacar? *Opppsss!*
1 comments:
wat wet wot?
Posting Komentar