2 bulan setelah berpacaran.
Sebelumnya, gue sama sekali tidak berpikir untuk melakukan sesuatu spesial untuk pacar di valentine day.
Menurut gue, setiap hari, walau cuman denger suara dia dan ketemu dia saja sudah rasanya spesial.
Jadi, gue bingung mau ngapain lagi. hehehe.
Akhirnya, selang seminggu menuju valentine day, gue telah berpikir untuk membuat kartu yang spesial. hanya sebagai ungkapan hati dan sayang kepada pacar. Jadilah, gue mulai mengumpulkan bahan-bahan dan print sana-sini. Rencananya, akan gue buat pas hari h-1.
Rencana berbelok dengan kenyataan.
H-1, seperti biasanya, gue pergi rapat ke jalan padang. Sudah sebulan ini, gue rapat terus menerus untuk membuat acara pemilihan ketua yang baru. Jadi ibarat kata, gue menjadi salah satu tim formaturnya.
Pada hari itu, rapat agak melebihi waktu pada umumnya. Gue pulang jam 22.15 WIB.
Perjalanan manggarai-rumah memakan waktu 2 jam kurang lebih dengan menggunakan transjakarta.
Nekat emang pulang jam segitu. hehehe.
Namanya bus amari (armada malam hari), bus yang datang pun nggak banyak. Menunggu sekitar 15 menit di halte Manggarai, akhirnya bus pun datang. 10 menit kemudian, sampailah di halte dukuh atas dan gue harus transfer bus lainnya menuju harmoni. Menunggu dengan sabar sambil chatting dengan pacar dan Sisca.
Damn, 10 menit menunggu, bus belum datang.
Mulai panik.
Sisca mulai terus bertanya posisi ada dimana.
Pacar masih bertanya bus sudah datang apa belum.
5 menit kemudian.
Di tengah kebimbangan, memutuskan untuk pulang atau tidak.
Bertanya kepada pacar apa boleh menginap di tempatnya karena dekat dengan posisi gue saat itu.
Pukul 23.00 WIB
Hasil diskusi dengan Sisca diputuskan untuk menginap di tempat pacar walau pacar belum menjawab dengan alasan keamanan karena belum tentu akan mendapatkan bus lagi di halte harmoni.
Pindahlah gue ke barisan antrian bus menuju Blok M.
23.10
Tiba di halte Benhil, menunggu konfirmasi pacar. Chat dan BBM tidak dibalas.
Gue tidak punya pulsa, susah untuk menelepon atau sms.
Ellen sms untuk mengajak inap di kosnya saja.
Akhirnya, dengan mulai rasa khawatir, deg-degan, panik, gue keluar dari halte Benhil untuk mencari tukang pulsa sambil menunggu balasan dari pacar.
Pulsa diisi, sambungan telepon ke hpnya : tulatit.
Rasa panik gue bertambah. Sambil berjalan ke McD untuk menunggu, gue terus-terusan telepon namun nihil.
TULALIT
Email, sms, telepon terus-terusan dilakukan. 30 menit kemudian, hasil tetap nihil
Gue beranjak menuju kos Ellen.
Di tengah perjalanan, pacar menelepon.
Gue langsung "meledak" tanpa ba bi bu dan air mata pun mengalir deras.
Jalan kaki, di tengah kota, malam hari, sendirian, sambil nangis.
Heboh yeeee....
Gue nggak menyalahkan dia karena memang sinyalnya buruk
Tapi, gue panik banget saat itu. Makanya jadi heboh.
Pacar pun jadi merasa bersalah juga.
Setelah tenang, dia menasehati gue dengan bijaknya.
Dan gue juga bisa menyadari bahwa it's totally my fault to be always in doubt
At the time, i could feel how really care he is to me and i do love him more.
Jadi, sepertinya gue tidak perlu melakukan apa-apa lagi untuk Valentine karena dengan sendirinya, sudah jadi spesial. hehehehe
20 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
Woww yeah that's special valentine though. :))
Posting Komentar